"It’s okay if you forget me"
—
Gin
Saya akan menulis review dari sebuah short (movie?) yang baru saja selesai saya tonton. Sebenarnya sangat jarang saya mau review satu film pendek dalam satu artikel, karena biasanya akan saya jadikan satu aja sama poin-poin pembahasan lainnya dalam satu artikel. Nah kali ini berbeda.
Kenapa berbeda? Pertama, karena sebenarnya review ini tentang sebuah film anime Jepang, bukan live actionnya lho ya. Kedua, film anime ini durasinya lumayan cukup pendek, sekitar 45 menit sudah tamat, nggak ada episode lanjutannya atau part-part lainnya.
Film anime ini berjudul “Hotarubi no Mori e” yang telah ditayangkan pada tahun 2011. Memang tergolong sudah cukup lama. Kenapa saya baru nonton sekarang? Ya tentu saja karena saya ini bukan penggemar anime banget, jadi ya tentu gak update dong tentang dunia per-anime-an. Saya lebih sering disibukkan dengan update dan kemudian disusul dengan marathon drama Korea, mana sempat update anime segala? Nah, bagaimana saya bisa dapat film ini? Referensi film ini pertama saya dapat dari YouTube, nggak sengaja. Jadi saya lagi lihat dan dengerin lagunya Whiteeeen (huruf ‘e’-nya 4) yang judulnya “Ai Uta” dengan video clip bergambar campuran anime-anime gitu dari YouTube accountnya orang Thailand. Iseng saya scroll kebawah, ke bagian komen-komen, nah disitu saya nemu komentar dalam Bahasa Inggris yang menanyakan judul anime di hampir-ending klip musik tersebut. Dan eh dijawab sama usernya pakai Bahasa Inggris *jadi ngerti dong saya. Akhirnya saya cari film anime yang telah disebutkan tersebut, daaann.. ketemu! Lalu, kenapa saya bisa merekomendasikan untuk nonton anime ini? Berikut alasannya :
Karena bikin bapeeerrr seperti drama-drama Korea
Pertama saya nonton itu di jendela Chrome yang saya resize cukup kecil, itupun nontonnya saya tinggal-tinggal sambil ngetik dan ngerjain tulisan. Jadi awalnya saya cuma paham sepotong-sepotong tapi paham lah maksud dan alur ceritanya kaya gimana, tapi ya memang nggak mendetail. Jadilah saya ketinggalan scene penting : “pertemuan pertama Gin dan Hotaru” (tenang, bisa direplay, kan bukan siaran live, hehe). Tapi setelah agak lamaan nonton, kok akhirnya tanpa sadar saya jadi ‘meletakkan’ semua pekerjaan lainnya, dan serius melihat hanya dan hanya kepada film itu tanpa berkedip *halah. Memahami setiap percakapan mereka yang nggak seberapa banyak, dan menonton visual yang ditampilkan secara keseluruhan. Disitu saya mulai terkagum-kagum dengan jalan ceritanya yang sebenarnya ringan namun tetap menyentuh. Ditambah lagi film ini genrenya romance fantasy, jadilah mata saya semakin membelalak lebar. Mau diceritain ceritanya nggak? Hmm.. garis besarnya aja yaa..
Jadi Hotaru adalah seorang gadis kecil yang sedang liburan ke sebuah pedesaan tempat pamannya tinggal. Si Hotaru ini biasanya datang berkunjung setahun sekali ke tempat pamannya di liburan musim panas. Suatu ketika dia main ke hutan, dan tersesat. Disana dia ketemu sama satu sosok makhluk (berbentuk manusia : cowok remaja) yang memakai topeng kucing menutupi seluruh wajahnya. Memang agak aneh sih, ada cowok remaja yang dihutan sendirian, pakai topeng kucing lagi. Dan awalnya Gin (nama cowok itu) cuma ngintipin Hotaru dibalik pohon. Saking senangnya Hotaru ditemukan manusia, Hotaru pengen memeluk penyelamatnya tersebut, dan lucunya, kepalanya si Hotaru langsung digethok pakai ranting kayu sama Gin. haha!
Jadi Hotaru adalah seorang gadis kecil yang sedang liburan ke sebuah pedesaan tempat pamannya tinggal. Si Hotaru ini biasanya datang berkunjung setahun sekali ke tempat pamannya di liburan musim panas. Suatu ketika dia main ke hutan, dan tersesat. Disana dia ketemu sama satu sosok makhluk (berbentuk manusia : cowok remaja) yang memakai topeng kucing menutupi seluruh wajahnya. Memang agak aneh sih, ada cowok remaja yang dihutan sendirian, pakai topeng kucing lagi. Dan awalnya Gin (nama cowok itu) cuma ngintipin Hotaru dibalik pohon. Saking senangnya Hotaru ditemukan manusia, Hotaru pengen memeluk penyelamatnya tersebut, dan lucunya, kepalanya si Hotaru langsung digethok pakai ranting kayu sama Gin. haha!
Gin versi pakai topeng |
Singkat cerita, setiap tahun Hotaru datang ke hutan tersebut untuk mengunjungi Gin. Mereka jadi sahabatan gitu deh. Gin sih ngaku kalau dirinya itu sebenarnya adalah salah satu Roh Hutan. Trus dia bilang kalau pakai topeng kucing ya biar kelihatan beneran kaya Roh Hutan, bukan manusia biasa *errr. Gin sebenarnya adalah bayi yang ditinggalkan dihutan, kemudian ditemukan oleh beberapa Roh Hutan. Diasuh dan dibesarkan oleh para Roh Hutan, lama-lama Gin jadi seperti mereka. Kelemahannya hanya satu, kalau sampai dia tersentuh oleh manusia, maka dia akan menghilang. Menghilang dalam artian lenyap tak berbekas jadi angin. Dan itulah sebabnya Gin sama Hotaru nggak pernah pegangan. Mereka pakai kayu, atau kain yang dililitkan di tangan satu sama lain.
Cerita mulai memasuki ranah-ranah rawan baper waktu Hotaru menyadari kalau dia akan bertambah tua, sedangkan Gin enggak. *asli ini film ngingetin sama Twilight banget, mana ada salah satu scene yang mereka lagi main di rerumputan trus gelosoran lihat matahari di padang savana gitu, mirip banget kan?? Nah jadi lambat laun Hotaru ini datang ganti-ganti seragam, dari SD (baju main), sampai seragam SMP, trus seragam SMA. Intinya semakin tumbuh dewasa.
Trus ya gitu deh benih-benih cinta mulai tumbuh diantara mereka berdua. Dan kalau penasaran sama endingnya, nonton aja. Nggak lama kok, cuma 45 menit. Dijamin baper berat!
Cerita mulai memasuki ranah-ranah rawan baper waktu Hotaru menyadari kalau dia akan bertambah tua, sedangkan Gin enggak. *asli ini film ngingetin sama Twilight banget, mana ada salah satu scene yang mereka lagi main di rerumputan trus gelosoran lihat matahari di padang savana gitu, mirip banget kan?? Nah jadi lambat laun Hotaru ini datang ganti-ganti seragam, dari SD (baju main), sampai seragam SMP, trus seragam SMA. Intinya semakin tumbuh dewasa.
Trus ya gitu deh benih-benih cinta mulai tumbuh diantara mereka berdua. Dan kalau penasaran sama endingnya, nonton aja. Nggak lama kok, cuma 45 menit. Dijamin baper berat!
Karena main lead actornya ganteng (?)
Gin versi buka topeng |
Ya memang tokoh Gin hanya berupa gambar, tapi kita diajak penasaran banget kaya gimana rupa Gin dibalik topeng kucingnya. Daaann ternyata.. Ganteeeenngg bangett!! Rambut warna putihnya mirip punya Inuyasha, trus yaa pokoknya ganteng!
Ada beberapa scene yang waktu dia buka topeng, dan itu precious bangeeet!! Soalnya jarang banget dia mau buka topengnya. Trus ada adegan yang bikin baper waktu Gin buka topeng, trus topengnya dipakein ke Hotaru. Aigooo.. salah satu scene terbaik!
Ada beberapa scene yang waktu dia buka topeng, dan itu precious bangeeet!! Soalnya jarang banget dia mau buka topengnya. Trus ada adegan yang bikin baper waktu Gin buka topeng, trus topengnya dipakein ke Hotaru. Aigooo.. salah satu scene terbaik!
Karena ceritanya anti mainstream dan mampu diselesaikan dalam waktu 45 menit saja
Dalam 45 menit, film ini sudah bisa menjabarkan cerita dari awal sampai akhir, mulai dari pengenalan tokoh (ya tokohnya emang nggak banyak sih), hingga cerita inti dan ending. Yah, endingnya emang bikin nyesek, tapi yah.. sabar dan ‘yaudahlah ya’ adalah perasaaan yang tertuang di akhir cerita. Jujur, saya mengharap banget bakal ada part 2 atau episode selanjutnya. Tapi nyatanya : TIDAK ADA. Saya ulangi ya gaess : tidak ada. Hiks, itu yang bikin sedih. Pengen ceritanya lebih lama, lebih banyak lagi scene mereka ngedate, trus kisseu. Tapi satu yang bisa saya bilang, adegan pelukan di film ini merupakan adegan ‘pelukan terbaper’ sepanjang masa. Oke, pelukan di film ini adalah adegan terbaper nomor satu, dan adegan terbaper nomor dua adalah kisseu-nya. Huhuu.. Aku terluka.. Karena nggak ada adegan kisseu seindah sekaligus se-nyebelin itu, bikin gemes!
Cerita film ini bener-bener ringan, minim konflik, minim penokohan, tapi ceritanya simple namun tetap bagus, indah, dan magis. Komplit dan lengkap, komposisinya pas dan sudah sesuai. Cuma sayangnya ya itu, durasinya cuma bentaar banget. Hiks
“Time might separate us some day. But until then, let’s stay together.” - Hotaru Takegawa
Kesimpulan : film anime ini daebak jjang! Karena walaupun berbentuk dan berwujud anime, alias cuma hasil gambar, bukan diperankan oleh akting manusia asli, tapi sudah cukup sukses bikin baper beratt..! Dengan durasi yang cukup singkat, namun film ini sangat worth to watch. Nggak rugi deh beneran nonton ini, kecuali endingnya kamu jadi baper berat trus sebel-sebel sendiri seperti saya ini. Haha. Saya sih merencanakan pengen nonton lagi dari awal tanpa berkedip, cuma saya masih ketakutan : ketakutan baper lagi, takut hati terluka, dan tidak siap menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Saya adalah team yang gak mau nerima kenyataan karena lihat endingnya. Dan team yang mendukung adanya film part dua.
Makasih review ne, ehh spoiler ee jugak walaupun gak full (alhamdulillah, lek spoiler full ya jenenge sinopsis) wkwkwkk.. Langsung cuss golek ahh.. Kebetulan lagi kedanan jepang, heuheuheu
ReplyDeleteTerkadang kalau sudah seneng, jadi lupa ngerem "hooopp! ojo cerito opo2 meneh" haha.. pengen langsung share & diskusi karo sing wis nonton.
DeleteJadi, bagaimana, apik tidak? hehe