“People come into your life for a reason, a season, or a lifetime. When you figure out which it is, you’ll know exactly what to do”
____
Iyanla Vanzant
Seorang pembicara inspirasional dari Amerika, serta seorang spiritual teacher bernama Iyanla Vanzant, dalam salah satu buku karyanya yang berjudul Acts of Faith : Meditations for People of Color menyebutkan bahwa “people come into your life for a reason, a season, or a lifetime.”
Seketika saya tertarik untuk menelaah arti dari ketiga bagian hidup tersebut. Ya, Iyanla memang menyebutkan ada tiga bagian : a reason, a season, dan a lifetime.
A Reason
it is usually to meet a need you have expressed.
They have come to assist you through a difficulty;
to provide you with guidance and support;
to aid you physically, emotionally or spiritually.
They may seem like a godsend, and they are.
They are there for the reason you need them to be.
Then, without any wrongdoing on your part or at an inconvenient time,
this person will say or do something to bring the relationship to an end.
Sometimes they die. Sometimes they walk away.
Sometimes they act up and force you to take a stand.
What we must realize is that our need has been met, our desire fulfilled; their work is done.
The prayer you sent up has been answered and now it is time to move on.
…
Ketika seseorang hadir dalam hidupmu karena sebuah alasan, maka seseorang itu hadir karena kamu memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan yang bisa bersifat lahir maupun batin. Ketika sedang mengalami kesulitan, seseorang itu hadir untuk membantu menyelesaikannya. Ada bagian dari dirinya yang kamu butuhkan, sehingga hubungan reason itu terjalin. Dukungan yang diberikan bisa berupa fisik, emosional, maupun spiritual. Mereka hadir karena alasan mengapa kamu membutuhkannya. Namun tiba-tiba kalian bisa saja berpisah, tanpa ada rasa sakit hati maupun dendam dan suasana atau rasa yang tidak menyenangkan. Tidak ada sebuah kesalahan yang mengakibatkan hubungan yang terjalin ini harus selesai. Seseorang ini akan mengakhiri hubungan begitu saja, ya terjadi begitu saja. Ketika urusan yang kalian lalui telah selesai. Terkadang mereka hanya berjalan pergi, terkadang mereka memaksa diri untuk pergi. Namun kamu akan tetap baik-baik saja sepeninggalnya. Karena keinginanmu sudah terpenuhi, pekerjaannya dalam hidupmu sudah selesai.
“When somenone’s part in your story is over, turn the page. Don’t try to stretch a chapter into a book”
--***--
A Season
because your turn has come to share, grow or learn.
They bring you an experience of peace or make you laugh.
They may teach you something you have never done.
They usually give you an unbelievable amount of joy.
Believe it. It is real. But only for a season.
…
Ketika seseorang hadir dalam hidupmu dalam sebuah musim, itu berarti dia hanya hadir dalam salah satu musim di hidupmu. Kamu harus mulai belajar untuk berbagi, tumbuh, dan belajar. Mungkin kehadirannya bisa membuatmu tertawa dan mendapatkan perasaaan damai. Tapi ingat, itu hanya berjalan selama satu musim. Satu musim dalam hidupmu adalah ketika bulan terbit menggantikan matahari, lalu kemudian bulan itu kembali lenyap digantikan oleh matahari. Seseorang itu dapat menyegarkan harimu, memberikanmu kebahagiaan luar biasa, namun hubungan itu akan berakhir ketika takdir telah mengatakan ‘ini saatnya harus berakhir’. Ketika wkatu itu telah tiba, tidak ada yang bisa kamu atau orang itu lakukan untuk menghentikannya atau mengubahnya. Tidak ada yang bisa disalahkan, dan tidak ada yang bisa memperbaikinya. Semakin keras kamu berusaha menghentikannya, maka akan semakin sakit rasanya. Apabila akhir sebuah musim telah datang dalam hubungan cinta, satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah melepaskannya.
“for everything there is a season”
--***--
Some people come into your life for a lifetime.
Lifetime relationships teach you lifetime lessons;
things you must build upon in order to have a solid emotional foundation.
Your job is to accept the lesson, love the person, and put what you have learned to use
in all other relationships and areas of your life.
It is said that love is blind but friendship is clairvoyant.
…
Hubungan seumur hidup adalah hubungan yang lebih sulit untuk dilepaskan atau direlakan begitu saja. Ibaratnya adalah sebuah hubungan antara orang tua dengan anak. Jika akhir hubungan seumur hidup telah datang, orang akan cenderung amat sangat terpukul dan tidak bisa menerimanya. Rasa sakit akan selalu ada membekas, kenangan tetap ada, dan kamu akan merasa hidupmu benar-benar hampa dan nelangsa. Bukan tidak mungkin kamu akan menghidupkan kembali setiap saat yang menyakitkan dalam upaya untuk mengerti dan menerima. Hmm.. sebenarnya tugasmu bukanlah mengerti, tapi menerima. Hubungan seumur hidup mengajarkan pelajaran seumur hidup. Sebuah pondasi yang harus dibangun agar memiliki dasar emosional yang kuat. Mereka adalah pelajaran yang paling sulit untuk dipelajari, hal-hal yang paling menyakitkan untuk diterima, namun inilah yang kamu butuhkan untuk tumbuh. Sebuah perpisahan dalam hubungan seumur hidup, kuncinya adalah menemukan pelajaran, cintai orang itu, lanjutkan apa kamu pelajari untuk digunakan dalam hubungan selanjutnya.
“A new life begins when a part of life ends”
0 comments:
Post a Comment
Add Coments Below :