Cerita orang yang baru pertama kali backpacker ke Singapura pasti sama, yaitu capek jalan kaki! Hahaha..
Jadi pengalaman pertama saya menginjakkan kaki ke Negara Singapura ini sekitar Agustus tahun 2015 dan beruntung banget bertepatan dengan ulang tahun Negara Singapura yang ke-50. Wow!
|
Suasana Golden Jubilee |
|
SG50 |
Hebatnya lagi, saya mendapat kesempatan untuk merasakan naik semua transportasi umum di Singapura secara gratis-tis selama seharian penuh! Daebak!
|
Bus bertingkat di Singapura |
Cerita ini tentu diawali dengan pembelian tiket jauh-jauh hari melalui maskapai berbasis tarif rendah favorit saya. Haha. Sisa waktu sebelum keberangkatan saya dan teman-teman habiskan untuk browsing-browsing, dan membuat itinerary. Untuk penginapan waktu itu dengan gagah berani kami tidak melakukan booking sebelumnya. Yaa sedikit ketar-ketir sebenarnya tapi untunglah masih dapat 1 private room untuk grup di hostel daerah Bugis.
|
Bugis Street |
Sejujurnya kami berpindah-pindah tempat menginap (jadi nggak cuma di Bugis aja), ada yang di daerah Geylang (kalau yang ini booking dulu). Walaupun banyak yang bilang daerah Geylang ini berbahaya karena terkenal dengan daerah prostitusi, tapi untungnya kami kemarin baik-baik saja dan tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan, ya asal kalian booking hotel yang tepat dan jelas. Hotel lho bukan hostel ya. Pastikan itu benar-benar hotel.
Secara garis besar ya kami mengunjungi tempat-tempat yang iconic di Singapura, Merlion, Garden by the Bay, Marina Bay Sands, Sentosa Island, dan lain-lainnya. Cuma untuk mencapai tempat-tempat tersebut, saya tidak tahu bahwa kita harus berjalan kaki jauh sekali. Beneran kebiasaan jalan kaki di Indonesia yang jarang banget dan mungkin hanya beberapa ratus meter saja, nggak bisa dibandingkan dengan jalan kaki di Singapura.
|
Dimana-mana nuansa ulang tahun Negara Singapura terasa sekali |
Bagaimana tidak, untuk mencapai destinasi yang jauh, kami harus berjalan jauh untuk mencapai stasiun MRT terdekat (terdekatpun masih jauh, karena harus naik turun tangga, jalan panjang, masuk mall, dan lain sebagainya). Kaki saya yang tidak terbiasa ini tentu protes keras dan syock setengah mati. Pagi sampai sore sih masih bisa lah ya dipaksakan, tapi begitu malam dan tiba saatnya untuk tidur. Waduh.. Kerasa banget itu nyut-nyutannya guys. Untungnya saya membawa beberapa koyo’. Tanpa pikir panjang, saya tempel aja di kedua telapak kaki. Dan voila! Magic banget pagi harinya kaki saya sudah sembuh 100% kembali seperti sedia kala, dan semacam lupa kemaren sudah capek nyut-nyutan begitu. Wow! Usut punya usut, ternyata cara ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh para backpacker yang ke Singapura. Walah, saya kurang update karena nggak browsing info ini sebelumnya.
|
Saya bersama teman-teman menikmati pemandangan malam Singapura |
Karena cara ini ampuh, maka tentu saja saya aplikasikan secara rutin setiap malam. Akibatnya, stock koyo’ yang saya bawa dari Indonesia semakin menipis, padahal waktu itu kami sudah harus ke Johor Bahru, Malaysia untuk sedikit jalan-jalan disana (ya mumpung sudah di Singapura). Sampai sana akhirnya saya beli koyo’ di warung depan tempat menginap. Dan betapa mengagetkan bahwa produk koyo’ itu merupakan hasil ekspor dari Indonesia! Kalau tidak salah dari Sidoarjo atau Gresik saya lupa. Hahahaa.. Jauh-jauh eh dapat produk dalam negeri juga. Haha.. tapi menurut saya masih efektif koyo’ yang saya bawa dari Indonesia. Yang baru dibeli ini kurang manjur dan tokcer, karena paginya masih kerasa agak pegal-pegal.
Di Johor Bahru tidak begitu banyak mengunjungi tempat-tempat wisata kecuali ke JB Sentral, sama ke Sri Mariamman Temple yang.. sudah tutup! Haha.. jadi cuma foto-foto saja dari luar.
|
Sri Mariamman Temple di Johor Bahru, tampak luar |
Salah satu pengalaman kami disini yang perlu diingat adalah salah satu teman kami yang sempat tertahan pihak custom Singapura dikarenakan ketahuan membawa rokok yang dibeli dari Malaysia untuk dibawa masuk ke Singapura. Dan terpaksa dia harus menyaksikan rokok tersebut dimusnahkan didepan matanya. Duhh.. Oh ya, saya juga senang di Johor Bahru karena makanannya bervariasi! Yang halal ya maksud saya. Karena di SG saya cuma bisa makan nasi kari dan sejenisnya (nyari yang halal susah, karena kami harus terus moving). Dan beberapa hari makan nasi kari terus adalah sebuah bencana, karena pasti akan bosan setengah mati dengan rasanya.
Oke, kembali bercerita soal Golden Jubilee-nya Negara Singapura, kami beruntung banget mendapat kesempatan untuk menyaksikan perayaan ulang tahun Negara Singapura yang ke-50 tahun. Dan perayaan ini benar-benar meriah! Seisi kota negara itu penuh dengan warna merah baju yang dikenakan warga Singapura untuk merayakan ulang tahun ini.
|
Seluruh warga negara tumpah ruah merayakan |
|
Masyarakat sangat antusias menyambut SG50 |
|
Warga menunggu puncak pertunjukan |
Benar-benar meriah! Banyak titik lokasi berkumpul yang digunakan untuk menyaksikan atraksi yang sudah disiapkan pemerintah Negara Singapura, diantaranya di Marina Bay Sands, dan di Garden by the Bay.
|
Ramainya warga untuk menyaksikan perayaan ualng tahun Singapura ke-50 |
|
Macet namun tetap tertib. Salut! |
Saya dan teman-teman sih menonton yang di Garden by the Bay dulu. Dan disana luar biasa meriah, kami melihat atraksi pesawat-pesawat jet yang melakukan manuver-manuver indah di udara.
|
Sejak sore perayaan telah dimulai dengan atraksi pesawat yang membawa bendera |
|
Pemerintah memberikan persembahan terbaiknya kepada warga Singapura |
|
Pertunjukan terus berjalan dengan lancar dan warga pun sangat antusias |
Hingga malam hari kami semua dimanjakan dengan perayaan kembang api yang luar biasa indah dan megah. Bendera Singapura tampak dimana-mana, termasuk menjadi latar belakang di Marina Bay Hotel dengan ukuran yang sangat besar.
|
Kembang api adalah puncak perayaan Golden Jubilee Singapura |
Setelah puas menyaksikan perayaan dari Garden by the Bay, kami melanjutkan menonton atraksi dari arah jembatan Esplanade. Disana kami melihat panggung besar telah didirikan dengan berbagai macam sajian entertainment untuk warga Singapura.
|
Kemeriahan yang terjadi di SG50 |
Pulangnya kami jalan kaki bersama rombongan besar warga Singapura ke MRT terdekat. Disana jalanan amat sangat penuh dengan pejalan kaki. Sampai-sampai pemerintah Singapura juga telah menerjunkan beberapa grup anggota aparat militer untuk mengamankan jalan. Dan saya lihat mereka begitu baik hati menyeberangkan, mengamankan, dan memberikan senyum kepada para pejalan kaki. Wahh.. semacam melihat banyak Oppa-Oppa Korea yang pulang wajib militer ini pada berdiri di jalanan. Huaaa.. Gemas!
|
Semua lokasi dijadikan titik perayaan Golden Jubilee ini |
Jadi inilah sepenggal highlight perjalanan pertama saya ke Singapura dan Johor Bahru, Malaysia. Kira-kira, kalian punya pengalaman pertama apa selama backpacker? Share yuk!
0 comments:
Post a Comment
Add Coments Below :