Semua orang pasti sangat syock dengan kabar meninggalnya aktor asal Inggris, Alan Rickman pada 14 Januari 2016. Aktor Alan Rickman tutup usia pada umur 69 tahun karena penyakit. Seperti yang kita ketahui, Alan Rickman merupakan aktor yang sangat berbakat dan tentunya perfilman dunia sangat berduka dengan kabar meninggalnya beliau.
Saya pun sangat sedih dan berduka yang
sedalam-dalamnya mendengar kabar yang sangat mengejutkan tersebut. Tentunya sosok Alan Rickman
ini bukanlah sosok yang asing, khususnya bagi para penggemar franchise film Harry
Potter. Sosok Alan Rickman adalah aktor yang berperan sebagai
Prof.Snape dalam ketujuh film-film Harry Potter. Saking berbakatnya, Alan
Rickman mampu membuat seluruh penggemar takut, dan benci dengan sosok
Prof.Snape (yang memang dimaksudkan untuk menjadi antagonis pada awalnya).
Namun bagi siapa saja yang telah selesai membaca atau menonton semua ketujuh
film Harry Potter, pasti akan tahu bahwa sebenarnya Prof. Snape ini adalah ‘the
real hero’ and ‘the bravest man we’ve ever seen’ in Harry Potter.
Disini saya tidak akan berpura-pura menulis
sosok Alan Rickman karena mengerti beliau secara luar dalam. Saya akan berfokus
pada akting beliau dalam perannya sebagai Prof.Snape. Terlepas dari
keakuratannya menjelma menjadi sosok Prof.Snape dalam aspek penampilan (rambut
hitam berminyak, ditakuti oleh semua murid, membuat dirinya sendiri dibenci oleh
orang lain), sosok Alan Rickman ini sangat mampu membawa perasaan penonton
menjadi sedih dan sukses mengagumi sosok Prof.Snape pada akhirnya.
Prof.Snape adalah guru Ramuan di sekolah sihir
Hogwarts. Berawal dari film Harry Potter and the Sorcerer’s Stone, Prof.Snape
adalah salah satu profesor di Hogwarts yang serba mencurigakan, menyebalkan,
namun sekaligus menakutkan karena terus mempersulit Harry dkk. Di film pertama
ini pun Prof. Snape sempat dicurigai sebagai penyihir yang berkhianat dan
mencuri Batu Bertuah. Namun hal itu terbukti salah besar karena penjahat
sebenarnya adalah Prof.Quirrel yang diperalat oleh Lord Voldemort. Selain itu,
waktu pertandingan Quidditch Harry, Prof.Snape lah yang merapal mantra untuk
menghalau kutukan dari Prof.Quirrel *oh andai saya tahu ini sejak awal.
Harry Potter and the Sorcerer's Stone |
Di film kedua, Harry Potter and the Chamber of
Secrets, Prof.Snape tetap saja berperan antagonis terhadap Harry karena
mencurigai Harry lah yang telah membuat teman-temannya membatu. Diam-diam
ternyata malah Prof.Snape yang berusaha melindungi Batu itu bahkan hingga
kakinya digigit Fluffy si Anjing Berkepala Tiga.
Di film ketiga, Harry Potter and the Prisoner
of Azkaban, sosok Prof.Snape masih saja berperan sebagai peran yang antagonis.
Prof.Snape curiga bahwa Prof.Lupin lah yang telah membantu menyelundupkan
Sirius Black kedalam kastil Hogwarts. Namun dalam ketidaktahuannya ini,
Prof.Snape tetap saja membantu Prof.Lupin untuk membuatkan ramuan serigala
untuk Prof.Lupin ketika bertransformasi menjadi serigala agar tidak berbahaya
bagi orang lain. Tanpa kita sadari, kepeduliannya terhadap Harry sudah
ditunjukkannya disini. Dilihat dari sikapnya yang sangat ingin melindungi Harry
dkk agar tidak diserang Prof.Lupin ketika menjadi serigala. Selain itu, salah
satu scene yang paling diingat dari film ketiga ini adalah
ketika Prof.Snape menggantikan Prof.Lupin mengajar Pertahanan terhadap Ilmu
Hitam, disini scene yang paling diingat adalah ketika
Prof.Snape dapat memaksa semua muridnya untuk membuka buku dengan halaman 394.
Yang mana pada halaman 394 itu terdapat penjelasan mengenai manusia serigala.
Alan Rickman juga tidak ragu waktu ditantang memerankan Prof.Snape ketika
berubah menjadi Boggart dengan pakaian wanita atau lebih tepatnya pakaian yang
biasa dipakai oleh neneknya Neville Longbottom *salut
Di film keempat, Prof.Snape menunjukkan sisi
lucu dan kocaknya. Hal ini terbukti ketika Harry, Ron, dan Hermione sedang di
Aula Besar untuk ujian. Disitu Prof.Snape telah berkali-kali menegur Harry dan
Ron yang terus berbincang. Prof.Snape menegur mereka dengan cara menempeleng Harry
dan Ron. Justru disinilah letak kelucuannya karena Prof.Snape menjadi tidak
begitu ‘dingin’ dan ‘menyeramkan’ seperti biasanya. Di akhir cerita juga
ditampilkan Prof.Snape yang membantu Dumbledore menangkap Barty Crouch junior
di ruangan Prof.Moody.
Film kelima, Harry Potter and the Order of the
Phoenix, Prof.Snape masih saja bermusuhan dengan Sirius Black. Namun sisi
kocaknya mucul ketika Prof.Snape ‘diinterogasi’ oleh Prof. Umbridge terkait
kualifikasinya sebagai pengajar di Hogwarts. Yaitu tentang keinginannya
mengajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang belum pernah tercapai. Setelah
‘diinterogasi’, Prof.Snape kembali menempeleng murid-muridnya
yang terkakak-kikik menertawai dirinya.
Harry Potter and the Order of the Phoenix |
Di film keenam, Harry Potter and the Half
Blood Prince, akhirnya Prof.Snape mendapat posisi pengajar Pertahanan terhadap
Ilmu Hitam karena Ramuan diisi oleh Prof.Slughorn. Salah satu adegan yang kocak
adalah ketika Harry dan Luna menghadiri pesta Klub Slug. Disana tanpa sengaja
kakinya kena muntah Cormac McLaggen yang baru saja memakan makanan bernama Bola
Naga yang mengakibatkan nafas bau. Disana Harry berusaha menyelinap kabur tapi
langsung dicegah Prof.Snape hanya dengan kalimat sederhana “not so quick
Potter”. Di film keenam ini Prof.Snape menggantikan Draco Malfoy untuk membunuh
Prof.Dumbledore. Prof.Snape telah mengakui kepada Harry bahwa dirinya adalah
Half Blood Prince karena Harry telah menggunakan mantranya “Sectumsempra”.
Selain itu, di awal film tanpa ragu Snape membahayakan nyawanya dengan membuat
Sumpah Tak Terlanggar / Unbreakable Vow dengan Narcissa Malfoy untuk membantu
dan menyelamatkan Malfoy.
Film ketujuh, sekaligus film terakhir Harry
Potter and the Deathly Hallows merupakan klimaks dari ketujuh serial Harry
Potter. Di film ini terkuak sudah semua rahasia dan kebenaran yang selama ini
disimpan oleh Prof.Snape. Selama ini Prof.Snape selalu dituduh sebagai agen
ganda, yaitu mengkhianati Dumbledore dan tetap setia kepada Dark Lord. Namun
yang sebenarnya terjadi justru sebaliknya, Snape tetap setia kepada Dumbledore
dan berkhianat kepada Voldemort. Snape menginformasikan tanggal pemindahan
Harry dari Privet Drive menuju Salah Satu Rumah Aman Orde sesuai dengan tanggal
yang tepat karena permintaan dari Dumbledore. Tentu saja Voldemort percaya
dengan Snape. Semua ini dilakukannya karena kecintaannya terhadap Lily Evans.
Sejak kecil Snape telah tertarik dan jatuh cinta dengan Lily. Dan dari situlah
rasa cintanya tetap ada bahkan hingga Lily menikah dengan James Potter. Ketika
Harry kembali ke Hogwarts untuk mencari Horcrux Diadem Ravenclaw, Prof.Snape
meminta semua murid berkumpul di Aula Besar. Disitu Prof.Snape akan berduel
dengan Harry namun dicegah oleh Prof.Mc Gonagall. Dan yang mengharukan disitu
adalah Prof.Snape sama sekali tidak membalas serangan Prof.Mc Gonagall namun
hanya menangkisnya. Akhirnya sebelum memilih untuk kabur, Prof.Snape terlebih
dahulu membuat pingsan Dua Pelahap Maut dengan tangkisan dari mantra Prof.Mc
Gonagall. Hal yang menyedihkan dari adegan ini adalah ketika Prof.Mc Gonagall
meneriaki Prof.Snape “coward” atau “pengecut”. Prof.Mc Gonagall tidak tahu
bahwa sebenarnya Snape melindunginya. Karena tentunya ilmu yang dimiliki Snape jauh lebih tinggi.
Mengapa Snape bisa begitu setia dengan
Dumbledore? Hal ini semata karena pengetahuannya tentang Voldemort yang akan
membunuh Harry sesuai ramalan, dan itu bisa berarti membunuh semua keluarganya
termasuk Lily. Snape meminta Dumbledore untuk menyembunyikan mereka semua.
Ketika Dumbledore bertanya “Jika kulakukan itu, balasan apa yang akan
kuterima?” dengan tegas Snape menjawab dengan “apapun..”
Penjelasan tentang Prof.Snape yang membunuh
Prof.Dumbledore atas permintaan Dumbledore sendiri pun dijelaskan dalam film
ketujuh ini :
"We both know Lord Voldemort has ordered the Malfoy boy to murder me. But should he fail, I should presume the Dark Lord will turn to you. You must be the one to kill me, Severus. It is the only way. Only then will the Dark Lord trust you completely."
Ketika sampai pada Voldemort yang telah berhasil menemukan dan membunuh seluruh keluarga Potter kecuali Harry, Dumbledore menyebutkan bahwa Harry selamat dan harus dijaga karena Voldemort bisa saja kembali sewaktu-waktu. Harry memiliki mata Lily dan itulah yang membuat Snape dengan sukarela menjaga Harry asalkan Dumbledore benar-benar merahasiakan ini. Ketika Dumbledore terkena kutukan dari Horcrux Cincin, Snape lah yang membuat ramuan untuk menjaga agar kutukan itu tidak menyebar dan tetap terkunci di tangan Dumbledore. Snape jugalah yang memberikan Pedang Gryffindor kepada Harry tanpa sepengetahuannya di sebuah Danau Forest of Dean. Dumbledore juga tahu rencana Malfoy untuk membunuhnya atas perintah Voldemort, dan Dumbledore meminta bahwa orang yang harus membunuhnya adalah Snape, bukan Malfoy. Karena usia Dumbledore juga hanya tinggal sebentar karena kutukan Cincin tersebut.
Yang paling menyedihkan adalah bagian dimana
Dumbledore memberitahu Snape bahwa pada akhirnya Harry harus mati di tangan
Voldemort.
Dumbeldore : “On the night Lord Voldemort went to Godric's Hollow to kill Harry, and Lily Potter cast herself between them, the curse rebounded. When that happened, a part of Voldemort's soul lached itself onto the only living thing it could find. Harry himself. There's a reason Harry can speak with snakes. There's a reason he can look into Lord Voldemort's mind. A part of Voldemort lives inside him”Snape : “So when the time comes... the boy must die?”Dumbledore : “Yes. Yes... he must die”Snape : “You've kept him alive so that he can die at the proper moment. You've been raising him like a pig for slaughter!”Dumbledore : “Don't tell me now that you've grown to care for the boy”
Snape tidak menjawab, tapi dia membalasnya
dengan mengayunkan tongkat dan merapalkan “Expecto Patronum” dan yang keluar
adalah Patronus berbentuk rusa betina, sama dengan Patronus milik Lily.
Kemudian Dumbledore yang tercengang, kembali bertanya :
Dumbledore : "Lily.. After all this time?"Snape : "Always"
Ini adalah bagian yang paling mengharukan
sekaligus menjadi tagline dan icon dari Prof.Snape, yaitu kata “always”.
Kemudian salah satu percakapan dalam epilog film Harry Potter yang mengena
adalah percakapan Harry dengan anak laki-lakinya. Disitu anaknya takut jika
ditempatkan dalam asrama Slytherin. Dan Harry menjawab dengan bijak :
Harry : "Albus Severus Potter. You were named for two headmasters of Hogwarts. One of them was a Slytherin and he was probably the bravest man I ever know."
Memang aktor Alan Rickman yang memerankan
Prof.Snape telah meninggal dunia. Namun perannya sebagai sosok Prof.Snape akan
tetap melekat di hati semua penggemar Harry Potter, always. Good bye Alan
Rickman, you’ll always be remembered. Thank you for brought Prof.Snape in our
life. #RIPalanrickman #remembering